2 Feb – Restu BUMI

Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada perdagangan Senin, 29 Januari 2018 ditutup menguat 2,36 persen ke level Rp346 per saham. Direktur & Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava mengungkapkan, memanasnya harga batu bara dapat meningkatkan pendapatan perseroan dari dua anak usahanya, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin. Dan berdasarkan laporan Per September 2017, kepemilikan BUMI di KPC sejumlah 51%, sedangkan di Arutmin sebanyak 70%. Menurut Dileep, China Investment Coorporation (CIC) dan Tata Power Company Limited memegang 49% saham di KPC. Tata juga mengempit 30% saham Arutmin.

 

Salah satu utang BUMI ialah Tranche A senilai US$600 juta dan Tranche B sejumlah US$600 juta. Pembayaran seluruhnya ditargetkan rampung dalam 18 bulan—24 bulan ke depan, lebih cepat dari estimasi sebelumnya yang mencapai 60 bulan.

 

Sebagai informasi, tranche adalah bagian dari hutang yang disusun untuk membagi karakteristik risiko atau kelompok dengan cara yang dapat dipasarkan ke berbagai investor.
Setiap bagian atau tranche ditawarkan pada saat bersamaan, tetapi dengan beragam risiko, rewards, dan jatuh tempo untuk menarik berbagai jenis investor.

Bagaimana prospek BUMI secara teknikal?

 

Hari ini ( 2 Februari 2018 ) Saham BUMI terdeteksi pola tweezer buttom dan berada pada jalur WAVE 3 dimana ada potensi untuk terus menguat dalam satu bulan ke depan, AitechID memprediksikan BUMI bakal mencapai harga 450 dengan batas stoploss dibawah 314. Untuk long-term BUMI bisa kembali ke level Rp. 600 per saham.

 

 

AitechID menyarankan untuk beli pada saham BUMI dengan batas stoploss adalah 314

Gabung diskusi dengan AitechID Community pada Telegram dengan alamat https://t.me/aitechidgroup

 

 

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked (required):

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to Top