
13 Feb – PTBA dan Batu Bara
Kenaikan harga komoditas global termasuk batu bara yang mulai terjadi sejak paruh kedua tahun lalu dan masih berlangsung hingga saat ini, tampaknya akan sedikit mengalami kontraksi pada tahun ini. Sebab sejumlah kebijakan yang bakal diambil Pemerintah Cina, yang menjadi konsumen terbesar batu bara di dunia bakal berpengaruh terhadap komoditas tersebut.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tidak mau terburu-buru menghitung ulang perubahan harga batubara yang diminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Harga batubara PTBA yang dekat dengan mulut tambang bisa berbeda dengan harga batubara yang sudah diangkut dengan kereta atau bahkan kapal. Oleh sebab itu, manajemen akan lebih dulu menunggu detail kesepakatan antara PLN dengan pemerintah, sebelum melakukan perhitungan baru. Harga batubara PTBA yang disuplai ke masing-masing pembangkit listrik milik PLN juga berbeda. Rentang harganya paling murah sekitar Rp 400.000 per ton hingga termahal sekitar Rp 600.000 per ton.
Tapi, itu merupakan harga kesepakatan tahun 2016. Belum ada kesepakatan harga baru, sehingga harga jual batubara 2017 masih menggunakan kesepakatan harga lama. Hingga kuartal III-2017, laba bersih PTBA melesat 150% menjadi Rp 2,63 triliun. Sebagaimana diketahui, sebelumnya PLN meminta harga batubara khusus kepada pemerintah. PLN menyebut, harga batubara akan lebih aman jika kembali ke level US$ 60 per metrik ton.
Dari sisi Teknikal, untuk PTBA sebagai berikut:
Harga sudah mantul pada level koreksi Wave 4 dan sekarang sudah masuk dalam area pullback dengan target 1 adalah 4,250 dan target 2 adalah 5000, batasi resiko jika harga kembali keangka dibawah 3000
Gabung diskusi dengan AitechID Community pada Telegram dengan alamat https://t.me/aitechidgroup
Leave A Comment